TUGAS
KELOMPOK
PSIKOLOGI
ORANG DEWASA
BAB
V
MINAT-MINAT
DEWASA AWAL
HAL
PERUBAHAN-PERUBAHAN MINAT
Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah yang diberikan oleh
Dosen Pengampu
: Ahmad Hidayat, S.Pd., M,Pd.
Disusun Oleh
Kelompok 6 :
1.
Annisaa
Handayani (1610631040005)
2.
M.
Khaerul Ma’arif A. (1610631040025)
3.
Siti
Syifa Nuragunf Prayiti (1610631040038)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SINGAPERBANGSA KARAWANG
2017
KATA PENGANTAR
Rasa syukur
kami curahkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga
penulisan makalah ini dapat terselesaikan dan telah rampung.
Makalah ini
dibuat dengan tujuan sebagai bahan pengajaran dan dapat menjadi sumber bacaan
serta menjadi sumber pengetahuan untuk memperdalam, memahami, dan mengerti arti
pengelolaan pendidikan. Terlepas dari tujuan tersebut, makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen mata kuliah Pengelolaan
Pendidikan
Meskipun
begitu, dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
membutuhkan arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih kami
sampaikan, terutama pada dosen mata kuliah, Bapak Ahmad Syahid, S.Pd., M.Pd.
Karawang, 20 Desember 2017
Kelompok 6
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ····················································································
DAFTAR ISI ·································································································
BAB I PENDAHULUAN ················································································
1.1.
Latar
Belakang ··························································································
1.2.
Rumusan
Masalah ·······················································································
1.3.
Tujuan
·····································································································
BAB II PEMBAHASAN ··················································································
2.1. Proses Perubahan Minat ···············································································
2.2. Pola Perubahan Minat ··················································································
2.3. Ragam Minat Dewasa Awal ··········································································
BAB III PENUTUP ························································································
3.1
Kesimpulan
·······························································································
3.2
Saran
·······································································································
DAFTAR RUJUKAN ·····················································································
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Dalam masa
dewasa awal seringkali terjadi perubahan tugas dan tanggung jawab. Misalnya,
adanya tugas-tugas keluarga khususnya menunjang kehidupan ekonomi dan adanya
tanggung jawab membimbing anak. Untuk menunjang kehidupan ekonomi, orang dewasa
cenderung berubah menekankan pentingnya uang dan menilai tinggi kesehatan fisik
untuk memperoleh uang itu tadi. Karena itu, mereka banyak yang berminat kuat
pada uang dan energi fisik. Tanggung jawab mendidik anak, besar kemungkinannya
mendorong orang dewasa untuk berminat pada agama secara kuat, hal yang mungkin
dalam masa remajanya diabaikan.
Akibatnya,
hal-hal yang diminati seseorang yang mendekati usia setengah baya, adalah
sedikit dibandingkan dengan minat-minat yang telah dimilikinya dalam
tahun-tahun pertama masa dewasa seseorang. Dengan terjadinya perubahan
tugas-tugas dan tanggung jawab (akibat pertambahan usia), pada umumnya terjadi
pergantian pengutamaan tehadap minat-minat baru. Minat-minat baru akan muncul
jika terjadi perubahan lingkungan, misalnya pindah tempat tinggal pada daerah
yang berbeda.
Ragam minat
dewasa awal sangat banyak dilihat dari segi jumlahnya. Berdasarkan penelitian
ahli, minat-minat yang sangat beragam jumlahnya itu dapat juga diidentifikasi
berdasarkan banyaknya jumlah orang yang mengalaminya dan kedudukan (pentinng)
nya minat-minat yang bersangkutan bagi banyak orang.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
1.2.1.
Bagaimana
proses perubahan minat terjadi ?
1.2.2.
Apa
saja pola perubahan minat ?
1.2.3.
Apa
saja ragam minat pada dewasa awal ?
1.3.
TUJUAN
1.3.1.
Dapat
memahami proses perubahan minat terjadi pada masa dewasa awal.
1.3.2.
Dapat
mengetahui pola perubahan minat pada masa dewasa awal.
1.3.3.
Dapat
mengetahui apa saja ragam minat pada masa dewasa awal.
BAB II
PEMBAHASAN
Ada
tiga sorotan umum yang sangat penting sehubungan dengan minat-minat para dewasa
awal. Pertama, hal yang berhubungan dengan proses perubahan minat. Kedua,
hal yang bersangkutan dengan faktor pengarah bagi individu pada bentuk-bentuk
rekreasi. Ketiga, hal yang mengarah dengan faktor-faktor pengarah bagi
individu dalam aktivitas-aktivitas sosial dan mobilitas sosial.
Tiga
sorotan khusus yang bersangkutan dengan hal perubahan-perubahan minat seperti
yang disebutkan sebelumnya akan dibahas dalam bab ini.
2.1.
PROSES PERUBAHAN MINAT
Proses
perubahan minat secara umum, terjadi hampir sepanjang garis kehidupan.
Perubahan-perubahan minat dalam proses itu dapat disebabkan oleh perubahan pola
kehidupan, perubahan tugas dan tanggung jawab dan perubahan status.
Banyak
orang dewasa yang telah membawa ciri-ciri minat tertentu sejak mereka masih
remaja atau bahkan jauh sebelum itu. Akan tetapi, seirama dengan perubahan pola
kehidupan orang dewasa, dapat pula terjadi perubahan minat baik berupa
perubahan jumlah apa yang diminati, pergantian pengutamaan, minat dan bahkan
(kalau terpaksa) timbulnya minat baru. Pola kehidupan masa remaja cenderung
diwarnai oleh pergaulan dalam kelompok peer (teman sebaya). Dalam masa dewasa
awal, lebih cenderung diwarnai oleh kehidupan keluarga. Karena itu, minat dalam
masa dewasa lebih ditekankan pada hal-hal yang menunjang kehidupan keluaraga,
misalnya uang dan rumah.
Disepakati
oleh para ahli, bahwa atas dasar perbedaan status kawin atau tidak, tampak
sekali membedakan pola kehidupan orang dewasa dan menimbulkan perbedaan tugas
dan tanggung jawab. Misalkan orang dewasa yang tidak kawin atau belum kawin
sangat mengutamakan minat pada pakaian dan penampilan fisik, sementara mereka
yang telah kawin menekankan minatnya pada rumah tinggal beserta isinya.
Proses
perubahan pola minat terjadi selama masa dewasa awal. Jika pola minat tersebut
telah menetap, maka dapat dipastikan bahwa itulah pola minat yang dibawa
seseorang dalam masa tua kelak.
Proses
penstabilan minat-minat sangat erat bersangkutan dengan menetapnya kesukaan
individu. Berdasarkan hasil-hasil penelitian, para ahli sepakat bahwa dengan
bertambahnya usia, proses kesukaan dan ketidaksukaan cenderung untuk menjadi
tetap dan diperkuat.
2.2.
POLA PERUBAHAN MINAT
Berdasarkan
hasil-hasil penelitian terhadap orang dewasa yang telah berkali-kali diadakan
oleh para ahli, ditemui tiga pola utama dalam perubahan minat.
Pertama, terjadi pengurangan jumlah yang diminati oleh seseorang sejalan
dengan pertambahan usia, dan kurang perpindahan pada minat lain. Semua orang
akan mengalami pengurangan terhadap jumlah apa yang diminatinya sejalan dengan
usia yang semakin menua.
Disepakati oleh
para ahli, bahwa terdapat kecenderungan tidak ada perubahan terhadap apa yang
diminati seseorang, lantaran meningkatnya usia. Dengan lantaran yang sama,
kecenderungan yang terjadi hanyalah menyempitkan “range” minat.
Akibatnya sedikit dibandingkan dengan minat-minat yang telah dimilikinya dalam
tahun-tahun pertama masa dewasa orang itu tadi.
Kedua, terjadi pergantian tentang minat apa yang diutamakan, dan sedikit
timbulnya minat-minat baru. Adanya kesempatan untuk memunculkan minat itu, dan
adanya motivasi yang kuat. Adanya motivasi yang kuat untuk memunculkan minat
baru merupakan satu prasyarat yang tidak kurang pentingnya dibandingkan dengan
prasyarat sebelumnya.
Contohnya
pergantian pengutamaan minat akibat perubahan tugas dan tanggung jawab, adalah
kecenderungan menguatnya minat terhadap uang dan falsafah (terutama agama)
dalam masa dewasa.
Ketiga, dapat terjadi penguatan minat-minat baru jika lingkungan
“memaksa”, dan sifat-sifat minat-minat baru itu tidak sekelompok dengan
minat-minat yang telah dimantapkan sebelumnya. Adanya penguatan minat-minat
baru, ataupun pergantian minat, lebih merupakan “paksaan” faktor kebudayaan dan
lingkungan dibanding faktor pribadi secara individu. Periode pola ini terjadi
dalam masa remaja. Jelasnya minat-minat itu telah dimiliki sejak masa remaja,
bahkan jauh sebelum itu, sehingga terpolakan dan sedikit saja perubahannya.
2.3.
RAGAM MINAT DEWASA AWAL
Ragam minat
dewasa awal sangat banyak dilihat dari segi jumlahnya. Berdasarkan penelitian
ahli, minat-minat yang sangat beragam jumlahnya itu dapat juga diidentifikasi
berdasarkan banyaknya jumlah orang yang mengalaminya dan kedudukan (penting)
nya minat-minat yang bersangkutan bagi banyak orang. Minat-minat yang dimaksud
terdiri atas minat-minat : penampakan/penampilan pisis, pakaian dan perhiasan,
pemilikan benda-benda, uang, dan agama.
Minat terhadap penampakan/penampilan
pisis, penampakan fisik yang diminati
meliputi tinggi dan berat badan serta raut wajah. Hal-hal fisik yang tidak
dapat dirubah secara langsung oleh individu, cenderung untuk diberi make-up
agar nampak menarik dan memuaskan. Untuk keperluan penampilan fisik itulah maka
banyak orang dewasa yang memperlajari cara-cara diet, melakukan sport,
menggunakan make-up dan mempelajari cara-cara penampilan diri yang menarik.
Jadi semakin nampak tua seseorang dewasa awal semakin besar pula minat dalam
penampakan/penampilan itu tadi.
Minat terhadap
pakaian dan perhiasan, disepakati
oleh banyak ahli bahwa pakaian dan perhiasan juga punya makna sebagai simbol
status. Dengan lambang status (berupa pakaian/perhiasan) itu seseorang dapat
dinilai tinggi statusnya oleh anggota kelompoknya, bahkan juga dapat menjadi
penentu tingkat kelas sosial-ekonomi orang dewasa yang bersangkutan.
Terdapat tiga
peranan pakaian yang sangat kuat mendorong dan menentukan pakaian macam mana
yang diminati oleh orang dewasa muda, yaitu sebagai berikut.
1.
Pakaian/perhiasan
sebagai alat konpensasi, ditunjukkan untuk menutupi fisik yang tidak menarik
pada dirinya, atau sebagai penghibur diri sehubungan dengan prestasi yang
kurang tadi.
2.
Pakaian/perhiasan
sebagai alat identifikasi, identifikasinya cenderung pada kelompoknya, agar
tetap sama dan diterima kelompok. Bagi orang dewasa, identifikasinya cenderung
diarahkan pada kelompok-kelompok yang dikagumi atau dinilai punya status sosial
tinggi. Pemakaian itu diarahkan untuk memperoleh prestise sosial dan
peningkatan status sosial.
3.
Pakaian/perhiasan
sebagai alat regressi, bermanfaat untuk menutupi ketuaan sehingga seseorang
dalam usia itu dapat nampak seperti muda lagi.
Minat terhadap
pemilikan benda-benda, pada umumnya
mencapai puncaknya selama tahun-tahun pertama masa dewasa awal. Para muda
dewasa ini sangat sadar bahwa lingkungan sosial pada umumnya menilai tinggi
status mereka yang memiliki barang-barang berharga seperti rumah mewah dan
perabotannya. Orang dewasa awal pada umumnya sangat berminat untuk memiliki
barang-barang berharga.
Bagi
orang-orang dewasa muda yang lain, pada umumnya berminat pada benda-benda
berharga bersangkutan dengan usaha mencapai kelancaran mendapatkan
teman/sahabat dan teman-teman kencan atau pacaran, khususnya bagi mereak yang
belum menikah.
Minat terhadap uang, maksudnya dengan uang yang dipunyai sekarang dapat memenuhi
banyak kebutuhan-kebutuhan sesaat seseorang, bukan untuk kebutuhan yang akan
datang. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa banyak wanita yang telah
menikah masih saja getol bekerja, bukan karena dia cinta pada pekerjaannya,
melainkan karena mereka menginginkan uang dan dengan itu memungkinkan mereka
untuk membeli barang yang mereka rindukan.
Minat terhadap
agama, intensitas minat keagamaan dalam
diri seseorang individu biasanya berubah meningkat secara gradual sejalan
dengan meningkatnya usia. Kuat atau lemahnya intensitas minat keagamaan para
dewasa awal dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : pertama,
ada/tidaknya pembiasaan sebagai pengaruh pendidikan keagamaan sejak masa
kanak-kanan, yang dapat mempolakan perilaku praktek keagamaan dalam masa
dewasa. Kedua, ada/tidaknya praktek keagamaan dalam lingkungan sekitar
terutama teman sepergaulan. Ketiga, kuat atau lemahnya persoalan yang
dihadapi oleh seseorang. Keempat, ada/tidaknya tanggung jawab terhadap
pendidikan agama terhadap anak-anak (sehubungan dengan kedudukan sebagai orang
tua).
Yang jelas,
orang dewasa awal pada umumnya punya minat agama, yang walaupun pada
tahun-tahun pertama masa dewasa itu kebanyakan orang punya minat agama yang
kecil. Barulah menjelang usia setengah baya, banyak orang dewasa awal yang
sangat berminat pada agama; seakan ingin menaikkan “timbangan pahala atas
dosa”.
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Remaja umumnya
mempertahankan minat-minat mereka sewaktu beralih ke masa dewasa. Tetapi minat
pada masa dewasa kemudian akan berubah juga. Hal ini disebabkan dalam kehidupan
dewasa tidak sesuai dengan peran sebagai orang dewasa, sedangkan yang lain
tidak lagi memberikan kepuasan semula.
Perubahan minat
biasanya terjadi amat cepat pada masa remaja, seperti perubahan-perubahan fisik
dan psikologis. Jika perubahan tersebut berkurang, perubahan minat juga akan
berkurang. Pergeseran minat yang merupakan ciri masa dewasa awal adalah
berkurangnya berbagai minat. Para remaja cenderung mengurangi jenis minatnya
daripada mengubah dengan minat yang baru.
Selain itu
perubahan kewajiban dan tanggung jawab tidak lalu menyebabkan minat juga ikut
berubah, melainkan hanya terdapat pergeseran bobot pada minat baru jika ia
bertambah tua, kecuali jika lingkungannya berubah sama sekali atau jika ia
memperoleh kesempatan untuk mengembangkan minat baru disamping adanya keinginan
yang kuat untuk mengembangkan minat baru.
3.2.
SARAN
Masa dewasa
yang dipenuhi dengan tanggung jawab dan konsekuensi hidup, maka kita harus
benar-benar menjadi sosok seorang dewasa yang dewasa. Tidak ada manusia dewasa
yang paling dewasa, yang paling hebat, paling mandiri dan paling sukses, karena
tugas perkembangan manusia berjalan sepanjang kehidupan, mereka yang mampu
belajar dan terus berusaha memperbaiki diri agar dapat senantiasa menyesuaikan
diri dengan keadaan lingkungan yang baik
DAFTAR RUJUKAN
Hurlock, E. B. (1994). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan,Jakarta : Erlangga.
Mappiare, Andi (1983). Psikologi Orang Dewasa, Surabaya :
Usaha Nasional

Tidak ada komentar:
Posting Komentar