Kamis, 21 Desember 2017

MINAT-MINAT DEWASA AWAL HAL PERUBAHAN-PERUBAHAN MINAT

TUGAS KELOMPOK
PSIKOLOGI ORANG DEWASA
BAB V
MINAT-MINAT DEWASA AWAL
HAL PERUBAHAN-PERUBAHAN MINAT
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah yang diberikan oleh
Dosen Pengampu : Ahmad Hidayat, S.Pd., M,Pd.





Disusun Oleh Kelompok 6 :
1.      Annisaa Handayani                   (1610631040005)
2.      M. Khaerul Ma’arif A.              (1610631040025)
3.      Siti Syifa Nuragunf Prayiti        (1610631040038)




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2017




KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami curahkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dan telah rampung.
Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai bahan pengajaran dan dapat menjadi sumber bacaan serta menjadi sumber pengetahuan untuk memperdalam, memahami, dan mengerti arti pengelolaan pendidikan. Terlepas dari tujuan tersebut, makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen mata kuliah Pengelolaan Pendidikan
Meskipun begitu, dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan membutuhkan arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih kami sampaikan, terutama pada dosen mata kuliah, Bapak Ahmad Syahid, S.Pd., M.Pd.


Karawang, 20 Desember 2017

Kelompok 6



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ····················································································
DAFTAR ISI ·································································································
BAB I PENDAHULUAN ················································································
1.1.  Latar Belakang ··························································································
1.2.  Rumusan Masalah ·······················································································
1.3.  Tujuan ·····································································································
BAB II PEMBAHASAN ··················································································
2.1. Proses Perubahan Minat ···············································································
2.2. Pola Perubahan Minat ··················································································
2.3. Ragam Minat Dewasa Awal ··········································································
BAB III PENUTUP ························································································
3.1    Kesimpulan ·······························································································
3.2    Saran ·······································································································
DAFTAR RUJUKAN ·····················································································



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  LATAR BELAKANG
Dalam masa dewasa awal seringkali terjadi perubahan tugas dan tanggung jawab. Misalnya, adanya tugas-tugas keluarga khususnya menunjang kehidupan ekonomi dan adanya tanggung jawab membimbing anak. Untuk menunjang kehidupan ekonomi, orang dewasa cenderung berubah menekankan pentingnya uang dan menilai tinggi kesehatan fisik untuk memperoleh uang itu tadi. Karena itu, mereka banyak yang berminat kuat pada uang dan energi fisik. Tanggung jawab mendidik anak, besar kemungkinannya mendorong orang dewasa untuk berminat pada agama secara kuat, hal yang mungkin dalam masa remajanya diabaikan.
Akibatnya, hal-hal yang diminati seseorang yang mendekati usia setengah baya, adalah sedikit dibandingkan dengan minat-minat yang telah dimilikinya dalam tahun-tahun pertama masa dewasa seseorang. Dengan terjadinya perubahan tugas-tugas dan tanggung jawab (akibat pertambahan usia), pada umumnya terjadi pergantian pengutamaan tehadap minat-minat baru. Minat-minat baru akan muncul jika terjadi perubahan lingkungan, misalnya pindah tempat tinggal pada daerah yang berbeda.
Ragam minat dewasa awal sangat banyak dilihat dari segi jumlahnya. Berdasarkan penelitian ahli, minat-minat yang sangat beragam jumlahnya itu dapat juga diidentifikasi berdasarkan banyaknya jumlah orang yang mengalaminya dan kedudukan (pentinng) nya minat-minat yang bersangkutan bagi banyak orang.

1.2.  RUMUSAN MASALAH
1.2.1.      Bagaimana proses perubahan minat terjadi ?
1.2.2.      Apa saja pola perubahan minat ?
1.2.3.      Apa saja ragam minat pada dewasa awal ?

1.3.  TUJUAN
1.3.1.      Dapat memahami proses perubahan minat terjadi pada masa dewasa awal.
1.3.2.      Dapat mengetahui pola perubahan minat pada masa dewasa awal.
1.3.3.      Dapat mengetahui apa saja ragam minat pada masa dewasa awal.



BAB II
PEMBAHASAN

Ada tiga sorotan umum yang sangat penting sehubungan dengan minat-minat para dewasa awal. Pertama, hal yang berhubungan dengan proses perubahan minat. Kedua, hal yang bersangkutan dengan faktor pengarah bagi individu pada bentuk-bentuk rekreasi. Ketiga, hal yang mengarah dengan faktor-faktor pengarah bagi individu dalam aktivitas-aktivitas sosial dan mobilitas sosial.
Tiga sorotan khusus yang bersangkutan dengan hal perubahan-perubahan minat seperti yang disebutkan sebelumnya akan dibahas dalam bab ini.

2.1.       PROSES PERUBAHAN MINAT
Proses perubahan minat secara umum, terjadi hampir sepanjang garis kehidupan. Perubahan-perubahan minat dalam proses itu dapat disebabkan oleh perubahan pola kehidupan, perubahan tugas dan tanggung jawab dan perubahan status.
Banyak orang dewasa yang telah membawa ciri-ciri minat tertentu sejak mereka masih remaja atau bahkan jauh sebelum itu. Akan tetapi, seirama dengan perubahan pola kehidupan orang dewasa, dapat pula terjadi perubahan minat baik berupa perubahan jumlah apa yang diminati, pergantian pengutamaan, minat dan bahkan (kalau terpaksa) timbulnya minat baru. Pola kehidupan masa remaja cenderung diwarnai oleh pergaulan dalam kelompok peer (teman sebaya). Dalam masa dewasa awal, lebih cenderung diwarnai oleh kehidupan keluarga. Karena itu, minat dalam masa dewasa lebih ditekankan pada hal-hal yang menunjang kehidupan keluaraga, misalnya uang dan rumah.
Disepakati oleh para ahli, bahwa atas dasar perbedaan status kawin atau tidak, tampak sekali membedakan pola kehidupan orang dewasa dan menimbulkan perbedaan tugas dan tanggung jawab. Misalkan orang dewasa yang tidak kawin atau belum kawin sangat mengutamakan minat pada pakaian dan penampilan fisik, sementara mereka yang telah kawin menekankan minatnya pada rumah tinggal beserta isinya.
Proses perubahan pola minat terjadi selama masa dewasa awal. Jika pola minat tersebut telah menetap, maka dapat dipastikan bahwa itulah pola minat yang dibawa seseorang dalam masa tua kelak.
Proses penstabilan minat-minat sangat erat bersangkutan dengan menetapnya kesukaan individu. Berdasarkan hasil-hasil penelitian, para ahli sepakat bahwa dengan bertambahnya usia, proses kesukaan dan ketidaksukaan cenderung untuk menjadi tetap dan diperkuat.

2.2.       POLA PERUBAHAN MINAT
Berdasarkan hasil-hasil penelitian terhadap orang dewasa yang telah berkali-kali diadakan oleh para ahli, ditemui tiga pola utama dalam perubahan minat.
Pertama, terjadi pengurangan jumlah yang diminati oleh seseorang sejalan dengan pertambahan usia, dan kurang perpindahan pada minat lain. Semua orang akan mengalami pengurangan terhadap jumlah apa yang diminatinya sejalan dengan usia yang semakin menua.
Disepakati oleh para ahli, bahwa terdapat kecenderungan tidak ada perubahan terhadap apa yang diminati seseorang, lantaran meningkatnya usia. Dengan lantaran yang sama, kecenderungan yang terjadi hanyalah menyempitkan “range” minat. Akibatnya sedikit dibandingkan dengan minat-minat yang telah dimilikinya dalam tahun-tahun pertama masa dewasa orang itu tadi.
Kedua, terjadi pergantian tentang minat apa yang diutamakan, dan sedikit timbulnya minat-minat baru. Adanya kesempatan untuk memunculkan minat itu, dan adanya motivasi yang kuat. Adanya motivasi yang kuat untuk memunculkan minat baru merupakan satu prasyarat yang tidak kurang pentingnya dibandingkan dengan prasyarat sebelumnya.
Contohnya pergantian pengutamaan minat akibat perubahan tugas dan tanggung jawab, adalah kecenderungan menguatnya minat terhadap uang dan falsafah (terutama agama) dalam masa dewasa.
Ketiga, dapat terjadi penguatan minat-minat baru jika lingkungan “memaksa”, dan sifat-sifat minat-minat baru itu tidak sekelompok dengan minat-minat yang telah dimantapkan sebelumnya. Adanya penguatan minat-minat baru, ataupun pergantian minat, lebih merupakan “paksaan” faktor kebudayaan dan lingkungan dibanding faktor pribadi secara individu. Periode pola ini terjadi dalam masa remaja. Jelasnya minat-minat itu telah dimiliki sejak masa remaja, bahkan jauh sebelum itu, sehingga terpolakan dan sedikit saja perubahannya.

2.3.       RAGAM MINAT DEWASA AWAL
Ragam minat dewasa awal sangat banyak dilihat dari segi jumlahnya. Berdasarkan penelitian ahli, minat-minat yang sangat beragam jumlahnya itu dapat juga diidentifikasi berdasarkan banyaknya jumlah orang yang mengalaminya dan kedudukan (penting) nya minat-minat yang bersangkutan bagi banyak orang. Minat-minat yang dimaksud terdiri atas minat-minat : penampakan/penampilan pisis, pakaian dan perhiasan, pemilikan benda-benda, uang, dan agama.
Minat terhadap penampakan/penampilan pisis, penampakan fisik yang diminati meliputi tinggi dan berat badan serta raut wajah. Hal-hal fisik yang tidak dapat dirubah secara langsung oleh individu, cenderung untuk diberi make-up agar nampak menarik dan memuaskan. Untuk keperluan penampilan fisik itulah maka banyak orang dewasa yang memperlajari cara-cara diet, melakukan sport, menggunakan make-up dan mempelajari cara-cara penampilan diri yang menarik. Jadi semakin nampak tua seseorang dewasa awal semakin besar pula minat dalam penampakan/penampilan itu tadi.
Minat terhadap pakaian dan perhiasan, disepakati oleh banyak ahli bahwa pakaian dan perhiasan juga punya makna sebagai simbol status. Dengan lambang status (berupa pakaian/perhiasan) itu seseorang dapat dinilai tinggi statusnya oleh anggota kelompoknya, bahkan juga dapat menjadi penentu tingkat kelas sosial-ekonomi orang dewasa yang bersangkutan.
Terdapat tiga peranan pakaian yang sangat kuat mendorong dan menentukan pakaian macam mana yang diminati oleh orang dewasa muda, yaitu sebagai berikut.
1.        Pakaian/perhiasan sebagai alat konpensasi, ditunjukkan untuk menutupi fisik yang tidak menarik pada dirinya, atau sebagai penghibur diri sehubungan dengan prestasi yang kurang tadi.
2.        Pakaian/perhiasan sebagai alat identifikasi, identifikasinya cenderung pada kelompoknya, agar tetap sama dan diterima kelompok. Bagi orang dewasa, identifikasinya cenderung diarahkan pada kelompok-kelompok yang dikagumi atau dinilai punya status sosial tinggi. Pemakaian itu diarahkan untuk memperoleh prestise sosial dan peningkatan status sosial.
3.        Pakaian/perhiasan sebagai alat regressi, bermanfaat untuk menutupi ketuaan sehingga seseorang dalam usia itu dapat nampak seperti muda lagi.
Minat terhadap pemilikan benda-benda, pada umumnya mencapai puncaknya selama tahun-tahun pertama masa dewasa awal. Para muda dewasa ini sangat sadar bahwa lingkungan sosial pada umumnya menilai tinggi status mereka yang memiliki barang-barang berharga seperti rumah mewah dan perabotannya. Orang dewasa awal pada umumnya sangat berminat untuk memiliki barang-barang berharga.
Bagi orang-orang dewasa muda yang lain, pada umumnya berminat pada benda-benda berharga bersangkutan dengan usaha mencapai kelancaran mendapatkan teman/sahabat dan teman-teman kencan atau pacaran, khususnya bagi mereak yang belum menikah.
Minat terhadap uang, maksudnya dengan uang yang dipunyai sekarang dapat memenuhi banyak kebutuhan-kebutuhan sesaat seseorang, bukan untuk kebutuhan yang akan datang. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa banyak wanita yang telah menikah masih saja getol bekerja, bukan karena dia cinta pada pekerjaannya, melainkan karena mereka menginginkan uang dan dengan itu memungkinkan mereka untuk membeli barang yang mereka rindukan.
Minat terhadap agama, intensitas minat keagamaan dalam diri seseorang individu biasanya berubah meningkat secara gradual sejalan dengan meningkatnya usia. Kuat atau lemahnya intensitas minat keagamaan para dewasa awal dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : pertama, ada/tidaknya pembiasaan sebagai pengaruh pendidikan keagamaan sejak masa kanak-kanan, yang dapat mempolakan perilaku praktek keagamaan dalam masa dewasa. Kedua, ada/tidaknya praktek keagamaan dalam lingkungan sekitar terutama teman sepergaulan. Ketiga, kuat atau lemahnya persoalan yang dihadapi oleh seseorang. Keempat, ada/tidaknya tanggung jawab terhadap pendidikan agama terhadap anak-anak (sehubungan dengan kedudukan sebagai orang tua).
Yang jelas, orang dewasa awal pada umumnya punya minat agama, yang walaupun pada tahun-tahun pertama masa dewasa itu kebanyakan orang punya minat agama yang kecil. Barulah menjelang usia setengah baya, banyak orang dewasa awal yang sangat berminat pada agama; seakan ingin menaikkan “timbangan pahala atas dosa”.



BAB III
PENUTUP

3.1.       KESIMPULAN
Remaja umumnya mempertahankan minat-minat mereka sewaktu beralih ke masa dewasa. Tetapi minat pada masa dewasa kemudian akan berubah juga. Hal ini disebabkan dalam kehidupan dewasa tidak sesuai dengan peran sebagai orang dewasa, sedangkan yang lain tidak lagi memberikan kepuasan semula.
Perubahan minat biasanya terjadi amat cepat pada masa remaja, seperti perubahan-perubahan fisik dan psikologis. Jika perubahan tersebut berkurang, perubahan minat juga akan berkurang. Pergeseran minat yang merupakan ciri masa dewasa awal adalah berkurangnya berbagai minat. Para remaja cenderung mengurangi jenis minatnya daripada mengubah dengan minat yang baru.
Selain itu perubahan kewajiban dan tanggung jawab tidak lalu menyebabkan minat juga ikut berubah, melainkan hanya terdapat pergeseran bobot pada minat baru jika ia bertambah tua, kecuali jika lingkungannya berubah sama sekali atau jika ia memperoleh kesempatan untuk mengembangkan minat baru disamping adanya keinginan yang kuat untuk mengembangkan minat baru.

3.2.       SARAN
Masa dewasa yang dipenuhi dengan tanggung jawab dan konsekuensi hidup, maka kita harus benar-benar menjadi sosok seorang dewasa yang dewasa. Tidak ada manusia dewasa yang paling dewasa, yang paling hebat, paling mandiri dan paling sukses, karena tugas perkembangan manusia berjalan sepanjang kehidupan, mereka yang mampu belajar dan terus berusaha memperbaiki diri agar dapat senantiasa menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang baik



DAFTAR RUJUKAN

Hurlock, E. B. (1994). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,Jakarta : Erlangga.
Mappiare, Andi (1983). Psikologi Orang Dewasa, Surabaya : Usaha Nasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar